Bakpia Kukus Tugu Jogja, Setujukah Bukan Kuliner Khas Jogja?

 
nyiomas.my.id

Bakpia Kukus Tugu Jogja, Setujukah Bukan Kuliner Khas Jogja 


“Ada tulisan Jogja-nya, gak?” tanya seorang perempuan setengah baya pada pria disampingnya. Dia bertanya sambil membolak-balik kemasan sebuah camilan, dan menelusuri deretan kata yang tertera.

Keduanya membaca label dengan tekun, kemudian membandingkan satu produk dengan produk lainnya, sebelum beranjak ke rak berikutnya.

Sementara itu, di bagian ruangan lainnya, seorang pria muda sedang mencoba permainan anak-anak terbuat dari kayu. Berbagai permainan tradisional ini mengeluarkan bunyi yang tak sama. 

Sungguh memanjakan konsumen. Oleh-oleh lengkap dan untuk lintas usia tersedia di  Toko Bakpia Kukus Tugu Jogja, khususnya di store terbesar yang terletak di Jl. Mayor Suryotomo 25, Ngupasan, Gondomanan, Yogyakarta. 

Baca juga:
Berburu Oleh-oleh di Jawa Timur, Ketemu Pentol nan Lezat

Ke Waduk Cengklik, Menikmati Indahnya Sunset Sambil Menyantap Soto Seger

Daftar Isi:

  • Berkenalan dengan Toko Terbesar Bakpia Kukus Tugu Jogja
  • Perempuan Cantik di Belakang Bakpia Kukus Tugu Jogja yang Fenomenal
  • Apakah Bakpia Kukus bukan Kuliner Khas Jogja?
  • Bakpia Kukus Tugu Jogja Store Gondomanan, Destinasi Oleh-Oleh yang Bikin Kalap Mata 

Jujurly, seperti halnya Toko Olah-Oleh Raminten, saya gak menyengaja datang ke Toko Bakpia Kukus Tugu Jogja store/gerai Gondomanan ini.

Usai jalan kaki pagi, saya berencana membeli beberapa peralatan baking di Toserba Progo yang berlokasi di Jalan Suryotomo No. 29, Yogyakarta.

Ternyata saya kepagian dong! Waktu baru menunjukkan pukul 08.00 sementara toko Progo buka pukul 09.00. Wah bingung juga, mau pulang kok nanggung? Lebih baik nunggu di café sambil breakfast dan scroll-scroll medsos. 😉

Toleh sana, toleh sini, nampaklah toko Bakpia Kukus Tugu ini. Terletak di seberang  Toko Progo, toko yang ini menyolok karena besar dengan tempat parkir luas. Jauh berbeda dengan gerai Stasiun Tugu, tempat saya biasa menemani anak saya membeli bakpia kukus. 

Setelah searching, saya baru tahu bahwa store Gondomanan ini merupakan toko terbesar mereka. Baiklah, mungkin di sini saya bisa memesan segelas kopi dan beberapa bakpia kukus. 

Sayang, saya harus membuang harapan menyruput kopi panas. Sesudah masuk pintu dengan melewati patung orang berbaju surjan (pakaian adat pria khas Jawa Tengah), yang berkepala mirip ikon Bakpia Kukus Tugu Jogja (kepala bulat dengan blangkon sebagai penutup kepala), hanya terlihat ruangan lengang.

Di sebelah kiri, mungkin untuk gerai gelato, sesuai postingan di Instagramnya. Kosong. Hanya ada sebuah becak bertuliskan “Bakpia Kukus Tugu Jogja”, parkir di pojok kiri.

Di tengah ruangan terdapat display khusus camilan “Belah Duren”, termasuk lemari pendingin dan kursi-kursi. Bisa nyemil snack durian nih di sini, sayang gak tersedia minuman untuk menetralisir rasa dan bau durian yang menyengat.

Di area sebelah kanan barulah nampak “surga” camilan. Tertata rapi dalam deretan rak-rak … mmm…..penataan rak-rak, pencahayaan, pramuniaga yang ramah mengingatkan saya pada gerai Bolu Susu Lembang yang banyak tersebar di Kota Bandung.

nyiomas.my.id
sumber: instagram.com/AgrenesiaRaya

Perempuan Cantik di Belakang Bakpia Kukus Tugu Jogja yang Fenomenal

Adalah perempuan cantik bernama Rizka Wahyu Romadhona yang bertekad membangun bisnis bersama suaminya, Anggara Jati. 

Untuk itu dia mengundurkan diri dari perusahaan tempatnya bekerja, dan mulai usaha bakso, produk makanan yang disukai sejuta umat dari berbagai kalangan, dan lintas usia.

Apes, banyak pengecer “nakal”.  Mereka mencampur bakso produksi Rizka dengan bakso kualitas rendah, agar mendapat lebih banyak margin. Akibatnya usaha Rizka merugi, bahkan harus menjual sebagian hartanya.

Kegagalan tak membuat Rizka patah arang. Berawal dari kesulitan membawa oleh-oleh dari Bogor ke kampung halamannya di Surabaya, Jawa Timur, Rizka memperoleh ide untuk mengolah talas, oleh-oleh khas Bogor menjadi camilan siap saji.

Setelah melalui jalan berliku, bolu lapis talas buatan Rizka yang diberi merek dagang “Lapis Bogor Sangkuriang” dan diperkenalkan pertama kali pada tahun 2011,  mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Mereka memang membutuhkan oleh-oleh praktis  dan mudah dibawa kemana-mana.

Seolah tak tertahankan, setelah sukses dengan Lapis Bogor Sangkuriang, Rizka mengolah ide untuk oleh-oleh kota lain, seperti Kota Bandung: Bolu Susu Lembang (karena Bandung identik dengan Lembang sebagai penghasil susu).

Kemudian Kota Yogyakarta dengan Bakpia Kukus Tugu Jogja, Kota Medan dengan Bolu Stim Menara, dan masih banyak lainnya.

Ide oleh-oleh yang khas serta keuletan Rizka dan suaminya berbuah manis. Memulai usaha dengan modal Rp 500.000, kini Grup Agrinesia Raya, perusahaan yang digawanginya memiliki pabrik produksi di kawasan Sentul, Citeureup, Kabupaten Bogor, dan menaungi lebih dari 1.300 karyawan.

Apa yang bisa kita pelajari dari Rizka?  Banyak pastinya ya? Diantaranya adalah kemampuan melihat pasar, ide otentik, berani mengambil keputusan dan ulet.

Rizka juga dengan cerdas menggunakan teknologi informasi, sehingga usahanya berkembang pesat dalam waktu singkat.  Produknya gencar dipromosikan oleh influencer, blogger dan konten kreator lain yang membutuhkan bahan untuk mengisi akun/channelnya.

Indonesia punya banyak pengusaha perempuan. Namun hanya mereka yang punya keunikan dan berhasil beradaptasi dengan kemajuan zaman, yang bisa menggapai sukses dalam waktu singkat.

Hal ini berlaku di profesi lain, salah satunya profesi  blogger. Indonesia punya ribuan orang blogger, namun hanya sedikit yang punya ciri khas. Salah satunya adalah Blogger Tanti Amelia, seorang illustrator yang piawai dalam doodle art. 

Seni doodle adalah bentuk gambar yang memikat dan imajinatif, yang mengubah tanda dan coretan spontan menjadi desain yang rumit dan bermakna.

Bagi yang belum familier dengan doodle mungkin ingat akan Google Doodle. Perubahan sementara dan khusus dari logo di beranda Google yang dimaksudkan untuk memperingati hari libur , acara, prestasi, dan tokoh sejarah.

Dengan cerdas, Tanti juga beradaptasi dengan kemajuan teknologi. Berbagai tools seperti Canva digunakan untuk memperlancar dan menambah nilai hasil karyanya.

Namun kesuksesan itu proses, bukan hasil. Kedua perempuan di atas, baik Rizka maupun Tanti telah melalui proses candradimuka, yang membuat keduanya matang. Khusus Rizka, salah satu yang harus dihadapi adalah penolakan terhadap produknya.

nyiomas.my.id

Apakah Bakpia Kukus bukan Kuliner Khas Jogja?

Bakpia kukus bukan kuliner khas Jogja, kurang lebih demikian kontroversi yang terjadi seiring diperkenalkannya bakpia kukus. Mereka yang kontra bersikukuh bahwa bakpia asli Jogja haruslah dipanggang.

Jika dikukus, bukankah sama dengan bolu kukus, seperti buatannya “Wong Londo”?
 Mungkin, mereka melupakan fakta bahwa bakpia panggang pun hasil akulturasi budaya Indonesia dan Tiongkok. 

Masyarakat Tiongkok menamakan panganan ini Char Siu Sou (叉燒酥), kue puff panggang dengan kulit yang renyah dan berlapis, berisi daging babi panggang.

Agar memiliki tektur berlapis, masyarakat Tiongkok memakai minyak babi. Setelah mengalami akulturasi, masyarakat Indonesia mengganti minyak babi dengan minyak goreng atau margarin.

nyiomas.my.id

Bakpia Kukus Tugu Jogja Store Gondomanan, Destinasi Oleh-Oleh yang Bikin Kalap Mata

Swear, sebaiknya siapkan catatan sebelum berbelanja di Bakpia Kukus Tugu Jogja Store Gondomanan.

Karena sesuai dengan tagline: One Stop Shoping Store, di sini semua ada. Semua menggoda. Bikin kalap mata. Bikin pingin beli semua dan akhirnya bingung.

Dan gak semua produk UMKM Jogja, banyak yang berasal dari kota lainnya, diantaranya Belah Doeren, snack durian buatan UMKM Bandung.

Kita mulai menyisir di sisi kanan rak-rak yang berjejer rapi ya? Di sini tersedia produk baru Bakpia Kukus Tugu Jogja, yaitu bakpia matcha Jepang.

Merupakan inovasi baru, bakpia matcha menggunakan matcha asli dari Jepang sebagai bahan isiannya, sebagai perwujudan sister province antara Yogyakarta dan Kyoto, Jepang dalam mengolah dan memadukan rasa, hingga tercipta camilan yang rasanya unik dan nagih.

Hal ini menjawab pertanyaan adanya anime Doraemon dan kawan-kawan bertuliskan Jogja Rasa Baru “Bakpia Matcha Jepang” yang memenuhi dinding bagian kanan. Demikian pula rak-raknya. Memilih bakpia matcha jadi serasa ditemani  Doraemon, Nobita, Shizuka, Suneo, dan Takeshi. Hanya Dorami yang gak nampak.

nyiomas.my.id

(semula saya pikir, berani banget memakai anime Jepang, apa gak takut dituntut pelanggaran hak cipta? …. Eh ternyata. 😀 )

Setelah menjelajahi toko, saya mencoba mengkategorikan produk yang tersaji di Bakpia Kukus Tugu Jogja Store Gondomanan sebagai berikut:

Bakpia Kukus Tugu Jogja (termasuk rasa brownies)

Sudah pastinya ya? Karena ini merupakan jualan utama mereka.

Aneka keripik

Keripik gethuk (aneka rasa), elod, keripik paru, keripik pisang Zanana, keripik tape mixed fruits, rambak pisang, kriptos banana sponge, broccoli chips, dan lainnya

nyiomas.my.id

Aneka camilan kekinian

Oatmeal cookies,  palm cheese cookies, choco chips cookies,  blinjo cookies, peanut cookies, choco cashew cookies, macaroni keju, macaroni maknyoss (aneka brand, aneka rasa), pie red velvet, pie chocolate, durian cake, pineapple cake, aneka snack durian (Belah Doeren) dan lainnya.

nyiomas.my.id

Aneka camilan tradisional

Sagon (dengan rasa original), klepon cookies, intip goreng, ampyang Jogja, snack grubi, enting-enting gepuk, rempeyek (aneka kemasan dan rasa), kerupuk pasar/kerupuk melarat (digoreng dengan pasir), rengginang (aneka brand aneka rasa: original, lorjuk, cumi-cumi), slondok cincin, lanting, sale pisang, dan lainnya.

nyiomas.my.id

Aneka camilan jadul

Bagelen (warmbollen yang dipanggang hingga kering), ting-ting gepuk, mie lidi (aneka rasa dengan panjang standar-30 cm), stick kentang, stick brambang keju,  melting soes, egg roll (kue semprong, aneka brand aneka rasa), wingko.dan lainnya.

nyiomas.my.id

Aneka lauk pauk cepat saji

Abon, bebek betutu, bebek bumbu kuning, ayam bumbu kuning, bandeng otak, bandeng asap, cumi cabe ijo, oseng mercon daging, yamin sami raos dengan bakso tulang rangu, dan lainnya.

nyiomas.my.id

Aneka minuman dan manisan 

Permen asem dalam kemasan bambu yang cantik, sirop jahe dalam botol, manisan salak, kopi (aneka brand: arabika Gayo Aceh, arabika Papua) wedang canting, wedang uwuh, aneka minuman merek Hanjuang (bandrek, bajigur, dan lainnya)

Buanyakkk… banget ya? Dan ini belum semua lho, saya hanya mencantumkan hasil foto saya aja.

nyiomas.my.id

Puas memilih dan belanja makanan, pengunjung bisa menuju counter jogja Pasaraya, yang menyediakan baju (pria, perempuan dan anak-anak), asesoris (gelang, tas, blangkon), penggaruk punggung, alat untuk kerikan, mainan anak-anak (boneka batik, gangsing, orok-orok, ketapel, marakas, palu, pistol dan masih banyak lagi.

nyiomas.my.id

Jangan lupa mampir ke counter Dagadu, tempat pengunjung bisa memilih aneka t-shirts, reusable bag, buku catatan, mug, topi dan printilan lainnya.

Bagaimana? Siap belanja oleh-oleh Jogja di satu lokasi saja? 

Jangan lupa penuhi dompetnya ya? Ups, hari gini di Jogja mah cukup pakai QRIS untuk belanja-belanji. 😊😍

Baca juga:
Olah-Oleh Raminten, Destinasi 24 Jam Oleh-Oleh Yogyakarta

Belanja Pisang Kepok dan Kulineran di Pasar Gede Solo

11 comments

  1. Kenapa ya orang bisa jadi fans garis keras satu merk bakpia tertentu?
    Kayak aku yang tiap ke Yogya selalu hunting bakpia (ya, termasuk mampir ke Bakpia Kukus Tugu Jogja) karena bukan cuma karena rasanya enak, tapi karena ada konteks: cerita perjalanan ke Yogya, vibe jalan-jalan, memilih oleh-oleh sambil ngopi santai, dan rasa “ini punya kenangan”.

    Aaah Ambu Maria — kaget bacanya, tulisan Ambu makin ke sini makin "nendang" aja! 😍 Aku senang banget waktu dikau sempat nyebut nama “aku, Tanti Amelia”, di antara tokoh pengusaha besar & top influencer. Itu bikin hatiku meleleh, serius! Rasanya kayak: akhirnya ‘blogger kecil’ yang doddle-doodle ini juga bisa nongol di panggung yang keren. Terima kasih banget sudah ‘naik-turunkan’ kisah antara dua sosok berbeda—yang satu punya big corporate , yang satu pura-pura blogger doodle kayak aku—dengan penuh keramahan dan insight.

    Kalau aku, tujuan perjalanan ke Yogya bukan cuma foto ig dan jalan-jalan pantai, tapi juga berburu kudapan lokal—aneka bakpia dan kudapan di tiap toko bakpia daan .... cari yang bikin “ah, ini baru Yogya” feeling-nya dapet. Jadi ya, fans garis keras itu muncul karena kombinasi rasa, suasana, dan ‘kisah’ di balik makanannya—bukan cuma sekedar makanan aja. Terbukti bener, ternyata di balik kisah Bakpia Tugu ada kisah menarik jatuh bangunnya seorang pengusaha wanita sukses...

    Semoga makin banyak tulisan Ambu yang seperti ini: hangat, personal, dan bikin pembaca senyum sambil mikir. Keep shining yaa 🌟 – Neng Tanti

    ReplyDelete
  2. Ada dagadu juga di store bakpia kukus Tugu Jogja Gondomanan ini. Ini sih namanya beneran one stop shoping ya, nggak cuma makanan aja yang bisa di beli.

    Kuliner khas Jogja atau bukan, kalau bagi saya yang penting ada simbol Jogja, udah sah lah ya di sebut oleh-olah dari jogja

    ReplyDelete
  3. Berambang itu apakah bawang, Ambu? karena di Medan, orang Jawa Imigran termasuk orang tua saya kalau bilang bawang merah biasa nyebut "brambang".
    Trus jadi kepikiran brambang (bawang merah) dikasi keju gitu ya?
    Hmmm pasti rasanya unik... hehe
    Karena biasa bwang2an yang biasa dicemilin kan bombay ya.
    Aku yang suka ngemil (tapi cita2 langsing) ini jadi penasaran pingin belanja belanji kesana. Bayangin aneka keripik hmmm

    ReplyDelete
  4. Wuah keren sampe 1300 karyawan. Terus banyak lagi varian yang tersedia di sana. Btw, jadi kepengan buat bakpia homemade nih ala rumahan. Secara gitu saya juga penggemar bakpia, apalagi yang rasa kacang hijau.

    ReplyDelete
  5. Keknya udah suatu hal banget kalau ke Yogya itu asiknya bawa oleh-oleh bakpia, karena dibilang udah jadi ciri khas atau gimana ya memang begitu adanya hehe. Apalagi ini tempatnya juga menjual merchandise lain, kan jadi komplit

    ReplyDelete
  6. Ya ampun kok pas banget Mbak. Tengah bulan November ini, saya dan rombongan sepupu suami dari Bandung, akan pelesir ke Yogyakarta. Kami sudah sepakat akan mampir ke sini. Saya sendiri pengen motret di sana karena sudah lama mendapatkan berita suksesnya Mbak Rizka Wahyu Ramadhona dari teman yang memang profesinya adalah pengamat UMKM.

    Saya justru pertama kali bertemu dengan Bakpia Kukus Tugu Jogja ini saat berada di Bali. Ada counter kecil yang saya temui di salah satu pusat pertokoan di seputaran Kuta. Setelah mencicipi beberapa saya jadi tertarik. Sempat mampir ke sini beberapa bulan yang lalu tapi terjebak dengan rombongan bis yang banyak banget. Ya salam, susah bergerak jadinya. Saya gak bisa motret dengan leluasa. Semoga kunjungan nanti suasananya lebih lowong.

    ReplyDelete
  7. Aneka cemilan jadul ini jadi tampak menyenangkan karena akulturasi dan sentuhan masa kini yaa, Ambu. Yakin anak-anak pun tertarik mencobaa.. Kayak sagon, enting-enting gepuk, rempeyek, rengginang, dan lain-lain.

    Jadi.. kalau ada karakter Doraemon-nya ini kerjasama yaa, Ambu?

    ReplyDelete
  8. Di negeri ini keknya banyak sekali yaa orang integritasnya kureeeng, masa bakso udah ok2 masih aja dicampur2 sehingga merusak kualitas.Untung mbaknyagak pantang menyerah dan putar otak untuk mendirikan usaha lain yang akhirnya memang cocok dan berkembang ya.
    Jujurly soal bakpia mau kukus mau panggang aku suka semuanyaa haha.
    Jadi ini tu pabriknya di Bogor tetapi dijualnya juga di Yogya ya mbak?
    Tapi keknya di Bogor juga banyak sih bakpia kukus tu.
    Aduh aku kalau ke toko oleh2 kek gitu bakalan kalap deh mau nyobain semua, keknya enak2 buat ngemil hehe.

    ReplyDelete
  9. Rizka banyak usahanya kuliner. Mpo sudah nyobain semuanya, bolu Sangkuriang, bolu susu Lembang dan bakpia kukus jogya. Menurut mpo rasa bakpia beda, lebih ke bolu
    satuan dan pakai isian

    ReplyDelete
  10. Saya setuju dengan istilah 'khas' seharusnya merujuk pada kekayaan sejarah dan budaya, bukan hanya popularitas. Bakpia Kukus ini lebih ke 'iconic modern snack' Jogja.

    Beberapa kali ketika ke Jogja, saya beli untuk dikonsumsi sendiri dan oleh-oleh. Tapi, terlepas dari beberapa varian rasanya yang memang enak, saya gak pernah anggap ini bakpia. Teksturnya lebih mirip kayak bolu kukus.

    ReplyDelete
  11. Hai, Mbak,
    Maaf nih akunku kok nggak bisa diganti, ya, ini Ika Hardiyan Aksari.

    Mbak, aku tuh paling senang kalau ke tempat oleh-oleh yang modelan begini. Satu tempat tapi sudah sedia oleh-oleh berbagai macem-macem. Ada makanan, sampai baju-baju gitu. Karena kalau pergi ke suatu tempat, misal nggak beli oleh-oleh baju bertuliskan tempat tersebut tuh kayak ada yang kurang menurutku. Hahaha. Jadi, cocok nih kalau ke Jogja mampir ke sini ya.

    ReplyDelete