Endeusnya Kuliner Gorontalo di Launching Buku Sambal Roa– Ragam, Resep dan Rupiah

     
maria-g-soemitro.com

Endeusnya Kuliner Gorontalo di  Launching Buku Sambal Roa– Ragam, Resep dan Rupiah


“Biasanya pakai ikan cakalang,” kata Pak Clay Wala melihat saya sibuk menebak-nebak isi lalampa. 

Dibungkus daun pisang, lalampa mirip lemper, tapi isinya bukan ayam, melainkan ikan. Tentu saja, saya jadi menebak-nebak ikan yang digunakan sebagai isian.  Sebagai penduduk pegunungan Jawa Barat, saya hanya akrab dengan ikan air tawar. Jenis ikan laut yang saya ketahui, mungkin tak labih dari 5 jari, yaitu: tongkol, bandeng, teri, gabus, mmm…. apa lagi ya?

Tidak hanya lalampa, resto NUSA Indonesian Gastronomy yang terletak di Jalan Kemang Jakarta Selatan pada Minggu, 12 Februari 2023 dipenuhi kuliner Gorontalo seperti cara isi, kuue tobu’u (kue perahu), panada, pisang goreng goroho, serta yang kekinian: Pizza Roa!

   

maria-g-soemitro.com


Pemeran utamanya memang sambal roa, sesuai tema acara kali ini yaitu: Launching buku “Sambal Roa – Ragam, Resep dan Rupiah” yang diselenggarakan Omar Niode Foundation. 

Makanan yang tersaji menunjukkan bahwa selain sebagai  teman nasi dan lauk pauknya, sambal roa bisa digunakan untuk camilan, atau cocolan/saus makanan tertentu seperti singkong goreng dan pisang goreng.

Pisang goreng? Eits, bukan jenis pisang yang kita temui sehari-hari ya. Melainkan pisang goroho, pisang khas Gorontalo yang diolah saat pisang belum matang, terlihat dari kulit pisang yang masih berwarna hijau.

Pisang goroho matang akan lembek dan rasanya asam. Sedangkan pisang goroho yang belum matang, menurut Lidia Tanod: “Rasanya plain/hambar, sehingga bisa dijadikan pengganti karbohidrat, dan cocok disantap dengan sambal roa.”

Baca juga:
Mengungkap Rahasia Resep Asli Sambal Roa

Leunca, Hidangan Lezat dari Tanah Pasundan

Daftar Isi:

  • Launching Buku “Sambal Roa – Ragam, Resep dan Rupiah”
  • Sambal Roa dan Keautentikan Rasa
  • Surprised di Launching Buku “Sambal Roa – Ragam, Resep dan Rupiah”

Keberadaan ikan roa (bahan baku sambal roa)  yang merupakan bioindikator kualitas suatu perairan mengundang perhatian Ibu Amanda Katili, Ketua Omar Niode Foundation untuk mengangkatnya.

Sebagaimana kita ketahui, Omar Niode Foundation sangat peduli akan perubahan iklim dan aktif menyosialisasikannya pada masyarakat. Ketika ada bioindicator yang hanya bisa hidup di perairan belum tercemar, tentu saja masyarakat harus tahu keberadaan jenis ikan ini dan menjaga keberlanjutannya.

Karena itu, pada Jumat, (01/04/2022) silam diselenggarakan obrolan seru melalui Instagram Live, bertema “Sambal Roa – Ragam, Resep dan Rupiah” yang menampilkan 3 narasumber, yaitu:

  • Lidia Tanod anggota Komunitas Jalansutra, penulis Seri Buku 100 Mak Nyus
  • Muthya Farida pemilik UMKM kuliner Dapur Dango
  • Titin Wala, pemilik UMKM Sambal RoaRia.

Kisah selanjutnya, seperti diungkap di atas, bincang-bincang dirangkum dalam bentuk blog post oleh para blogger yang mengikuti acara. Hasil kumpulan blog post kemudian diterbitkan Omar Niode Foundation dalam buku berjudul “Sambal Roa – Ragam, Resep dan Rupiah”

“Agar dapat menjadi rujukan, bukan hanya untuk penikmat sambal, tetapi juga bagi pendidik, praktisi dan pegiat kuliner karena membahas berbagai aspek gastronomi terkait sambal roa,” demikian kata Chef Ragil Imam Wibowo, pemilik resto NUSA Indonesian Gastronomy.

  

maria-g-soemitro.com

Sambal Roa dan Keautentikan Rasa

Menurut laman kehati.or.id, ikan roa atau ikan julung-julung memiliki kandungan vitamin yang cukup tinggi, yaitu sekitar 500 – 1500 RAE/100 g. Ikan Julung-julung (Hemiramphidae) dalam bahasa Gorontalo disebut dengan nama ikan sagela, sedangkan dalam bahasa Minahasa dinamakan ikan roa.

Masih menurut laman yang sama, ikan roa hidup secara endemik di Gorontalo, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Utara. Tak heran, seperti dijelaskan Pak Wala, sosok di awal tulisan ini, sajian ikan roa banyak ditemukan dalam kuliner Gorontalo.

Agar awet, ikan roa diasap, sehingga kadar air ikan roa berkurang. Hasil lainnya: Ikan roa akan memiliki rasa aroma dan rasa yang khas!

Ibu Titin Wala, perempuan Priangan yang dipersunting Pak Wala, pria asli Gorontalo,  berbagi kisah awal membuat sambal roa. Kisah yang tanpa terduga membawanya memiliki bisnis sambal roa dengan brand “RoaRia”.

Ikan roa asap yang pertama diolahnya merupakan oleh-oleh kerabat. Ibu Titin mencoba mengolah dengan membuang kepala dan duri ikan roa. Kemudian, daging ikan roa ditumbuk dan dibumbui bawang merah serta cabai merah.

Hasilnya? Surprised keluarganya suka! Saat mencoba membuat untuk dijual, ternyata sambutannya sangat bagus. Dari 5 botol, kini berpuluh-puluh botol sambal roa diproduksi Ibu Titin.

Sedikit berbeda dengan sambal “RoaRia”,  Ibu Muthya Farida pemilik Dapur Dango yang memproduksi sambal roa “TOPPP” menambahkan jahe dan  agar sambal roa buatannya lebih kaya rasa dan earthy.

Baik Ibu Titin,  Ibu Muthya, juga Lina Tanod yang berbagi resep sambal roa dalam buku “Sambal Roa – Ragam, Resep dan Rupiah”, mempunyai kesamaan, yaitu: Mempertahankan rasa asli ikan roa! 

Resep sambal roa hanya terdiri dari ikan roa, bawang merah dan cabai, serta minyak goreng sebagai pengawet. Sehingga rasanya sungguh berbeda dengan sambal terasi atau sambal lainnya yang selama ini kita kenal.

  



Surprised di Launching Buku “Sambal Roa – Ragam, Resep dan Rupiah”

Ada kejutan di acara launching buku “Sambal Roa – Ragam, Resep dan Rupiah’, yaitu perayaan ulang tahun Ibu Amanda Katili, Ketua Omar Niode Foundation, senangnyaa!!!

Peringatan ulang tahun Ibu Amanda Katili berlangsung meriah, tidak saja dihadiri kerabat dan pengantin baru Meira (anak perempuan Ibu Amanda Katili) dan Gian Putra Wirjawan (putra Bapak Gita Wiryawan), juga nasi tumpeng lengkap dengan lauk pauk khas Gorontalo.

Tumpeng Gorontalo dari Talaga Cookery  yang tersaji di sebelah kiri tempat duduk para tamu, ternyata sungguh berbeda dengan nasi tumpeng masyarakat Jawa. Lauk pauk tumpeng Gorontalo meliputi:

  • Ayam Iloni. Sepintas mirip ayam goreng ungkep biasa. Perbedaannya terletak pada racikan bumbu yang lebih lengkap, yaitu: bawang merah, bawang putih, cabai merah, cabai rawit,  jahe, kemiri, kunyit, dan santan. Ayam diungkep dengan tambahan daun pandan, daun jeruk dan serai. Setelah bumbu meresap, ayam dibakar dengan olesan bumbu iloni.
  • Sate Balanga. Tanpa ditusuk dan dibakar, daging sate yang telah dipotong-potong dimasak dengan bumbun yang telah lebih dulu disanggrai dan dihaluskan, yaitu: bawang merah, bawang putih, cabai merah, cabai rawit, jahe, kunyit, ketumbar, kemiri, jintan, merica dan rempah (sereh, daun pandan, daun salam, daun jeruk)
  • Ihu Tilinanga merupakan masakan terung yang sangat khas. Kocokan telur ditambahkan ke dalam masakan terung goreng dibumbui: cabai merah/cabai rawit, bawang merah, bawang putih, kemiri dan santan.
  • Acar
  • Serta pastinya sambal roa buatan Ibu Titin Wala dan Ibu Muthya Farida

Selain tumpeng, nampak ikan roa asap, lengkap dengan bilah-bilah bambunya. Serta pisang goroho yang berwarna hijau cantik. Beruntung saya telah diberitahu bahwa pisang ini rasanya hambar, karena selintas mirip pisang ambon.

Acara launching buku “Sambal Roa – Ragam, Resep dan Rupiah” dan perayaan ulang tahun Ibu Amanda Katili ditutup dengan banyak hadiah doorprize. Dan yang paling ditunggu pastinya Sate Wagyu Maranggi dari  @dapoerdindin yang sangat lezat ini.

  

maria-g-soemitro.com
Sate wagyu seharga IDR 250K ini emang yummy banget 😋😋

Hanya 2 orang yang berhasil mendapatkan, yaitu saya dan Mbak Katerina S, pemilik blog travelerien.com, yang banyak berkisah tentang blusukannya ke seantero nusantara. Bikin ngiri ya?

Selain blognya Mbak Rien, nama panggilan Katerina S. Saya merekomendasikan blognya Mbak Maria Tanjung Sari, seorang blogger Surabaya yang juga kerap berbagi kisah, diantaranya tentang Tips Menikmati Wisata Kuliner

Bagaimana? Ternyata ngobrolin masakan nusantara sangat seru ya? Gak ada habisnya. Terlebih banyak sekali jenis makanan yang mirip, seperti panada di Sulawesi, kita kenal sebagai pastel di pulau Jawa.

Walaupun adonannya berbeda. Di mana perbedaannya? Yuk kita bahas dalam tulisan berikutnya.

Baca juga:
Sambal Cumi, Sambal Cabai Hijau, Nampol Pedasnya Bikin Habis Nasi Sebakul!

Sayur Lodeh untuk Pemula yang Maknyus Tenan!


16 comments

  1. Boleh di coba nih ayam iloni buat makan siang biar beda aja makan khas kuliner Gorontalo selain ikan roa

    ReplyDelete
  2. Waktu makan sambal roa langsung di tempat asalnya terasa nikmat banget. Apalagi kalo makan ikan cakalang sambil liat view yang cakep hehe. Eh pas beli yang botolan, ntah kenapa jadi kurang oke. Kayak terlalu berminyak, ntah ini mungkin mereknya yang kurang terkenal atau gimana aku bingung juga. Ujungya satu jar kecil 100 ribuan kebuang hiks.

    ReplyDelete
  3. Saya nggak ingat sih makanan Lalampa, tapi emang semua makanan Sulut atau Gorontalo itu, enaknya karena pakai ikan cakalang.
    Buat saya yang besar di Sulawesi, ikan laut apalagi ikan cakalang itu enaaak banget!
    Biasanya di sana dipakai untuk banyak masakan, baik jajanan, mie kuah (duh kan ngiler mie kuah cakalang! sampai masakan berat lauk ikan cakalang.
    Ditambah sambal Roa, duuuhhhh! ngilerrrrr

    ReplyDelete
  4. Wah selamat ya Ambu dan Mbak Rien, sama-sama dapat sate Wagyu..

    Acaranya meriah dan berfaedah sekali.
    Pulang-pulamg jadi lebih banyak tahu tentang ragam kuliner Gorontalo yg kelihatannya enak semua!

    ReplyDelete
  5. Cerita kuliner memang seru ya ambu. Apalagi kulineran dari Sulawesi. Aku juga penyuka sambal roa. Di Manado juga ada. Sambal Roa enak dimakan dengan nasi hangat ataupun pisang goreng. Panada juga enak. Saya makan 2 juga udah kenyang
    Salam: Dennise Sihombing

    ReplyDelete
  6. Aku kira sambal roa itu mirip sama sambal terasi yang bahannya lengkap ternyata bahannya sederhana cuma tiga macem cabe, bawang merah dan minyak.

    Masalahnya di Bandung susah ga yaa dapet ikan roa nya hehe...

    ReplyDelete
  7. Kebetulan saya lahir dan besar di makassar, Mbak. Makanya saya sudah akrab dengan makanan manado, karena kebetulan pernah tinggal di asrama tentara yang tetangganya dari beragam suku, termasuk manado. Makanya saya paling suka panada. Nah, karena jarang ada pisang goroho di luar Manado, maka biasa saya ganti dengan pisang kepok mengkal. Itu juara pakai sambal roa. Ada juga asinanan khas manado, nama Gohu. Dari Pepaya muda.

    ReplyDelete
  8. Duh jadi penasaran... Jadi pingin merasakan kelezatan sambal Roa dan kuliner lain khas Gorontalo... Langsung browsing nih sambal roa di surabaya. Emang seseru itu ya ngobrolin kuliner nusantara...

    ReplyDelete
  9. Saya sempat/pernah menikmati pisang goreng mulu bebe (pisang khas Tidore) dengan cocolan sambal Roa. MashaAllah. Enaknya gak kira-kira. Apalagi saat pisangnya masih hangat dan digoreng kriuk. Terkadang juga sajian ditambah dengan kacang tanah goreng lalu dilengkapi dengan kopi hitam. Duuhhh nikmat luar biasa.

    Satu lagi yang sedap adalah makan sambal Roa, bareng pete goreng dan telur dadar. Nasi sebakul juga bakal habis itu sih hahahaha.

    ReplyDelete
  10. Aneka kuliner khas Indonesia ini memberikan berbagai macam pengetahuan mengenai kekayaan rasa. Dan salah satu kuliner Indonesia yang wajib dicoba adalah kuliner Gorontalo. Belum pernah coba Sambal Roa yang legendaris, rasanya pasti bikin nagih ya... Karena banyak kuliner yang cocolannya menggunakan Sambal Roa.

    ReplyDelete
  11. Kalau saya, sambal roa bisa dinikmati sebagai pelengkap makanan atau sebagai lauk dengan nasi putih. Selain itu, sambal roa juga saya beli untuk oleh-oleh khas Gorontalo yang populer. Enak banget deh pokoknya

    ReplyDelete
  12. Kalau saya, sambal roa bisa dinikmati sebagai pelengkap makanan atau sebagai lauk dengan nasi putih. Selain itu, sambal roa juga saya beli untuk jadi oleh-oleh khas Gorontalo yang populer. Enak banget ya mom

    ReplyDelete
  13. Kalau udah sambal khas Nusantara yang diangkat selalu bikin bangga dan bahagia. Apalagi ini diabadikan dalam sebuah buku, dan dinikmati bersama dengan hidangan lezat lainnya

    ReplyDelete
  14. Sambal Roa rasa ikannya terasa banget ya Ambu. Makan dan kulineran Nusantara emang tiada duanya semuanya memiliki cita rasa tersendiri. Jadi lapar hihihii🤭

    ReplyDelete
  15. pisang goreng campur sambal adalah camilan favorit, cocok dinikmati sore hari. Dan untuk ikan, ikan cakalang adalah salah satu ikan favoritku

    ReplyDelete
  16. Penasaran banget dengan sambal roanya

    ReplyDelete