Leunca, Hidangan Lezat dari Tanah Pasundan
“Di Medan gak ada leunca ambu, apalagi yang udah diolah seperti ini,” kata Trisuci, travel blogger yang bermukim di Medan.
Bukan tanpa alasan saya bertanya tentang leunca. Suci, nama panggilan Trisuci, menulis diblognya tentang perjalanan ke Kota Bandung, yang biasanya digunakan untuk mengeksplorasi kuliner khas tanah Pasundan, seperti: mie kocok, seblak, serabi dan ulukutek leunca.
Khusus masakan leunca, saya penasaran, apakah buah leunca yang berbentuk bulat, mirip cherry,
hanya ditemukan dalam kuliner penduduk tanah Pasundan?
Baca juga:
Sayur Lodeh untuk Pemula yang Maknyus Tenan!
Roti Gambang, Kudapan Jadul yang Enaknya Kebangetan!
Daftar Isi
- Apakah di Daerahmu Ada Masakan Leunca?
- Beda Leunca dengan Takokak
- Manfaat Leunca Bagi Kecantikan
- Resep Pencok Leunca
- Resep Leunca Tongkol Suwir
“Di Medan untuk campuran sayur daun ubi/daun singkong tumbuk, makanan asli Tapanuli,” kata Suci. Rupanya naluri jurnalis berwajah rupawan ini muncul sewaktu saya bertanya tentang leunca. Profesi blogger memang mengasah sikap skeptis, sehingga setiap pertanyaan tidak sekadar dijawab: “Tidak” atau “Ya”. Seperti yang dilakukan Suci, dia searching mencari data tentang leunca dannnnnn…… menemukan takokak!
Yups, takokak atau rimbang atau cempokak, sepintas mirip dengan leunca. Apalagi jika hanya lihat fotonya, sama-sama bulat, sama-sama berwarna hijau, namun ukuran leunca lebih kecil dibanding takokak.
Kebetulan tanaman takokak tumbuh liar di sekitar rumah Rajawali, Bandung. Dia tumbuh disela coran semen, di tanah kosong samping rumah, di depan rumah tak berpenghuni dan masih banyak lagi.
Saking banyaknya, gak ada yang peduli dan gak ada yang mau memanen. Hebat banget ya negara kita? Saking kayanya, tanaman pangan tumbuh liar dan gak ada yang peduli!
leunca kiri (sumber Grid.ID) vs Takokak (sumber: maria-g-soemitro.com) |
Beda Leunca dengan Takokak
Mengapa orang mau membeli leunca dan mengabaikan takokak?
Kemungkinan besar karena leunca punya rasa dan tekstur yang lebih unggul dibanding takokak. Sama-sama memiliki rasa agak pahit, tapi rasa pahit leunca lebih soft.
Kulit leunca juga lebih lunak dibanding takokak yang lebih mirip terung bulat berukuran mini, kurang lebih 1 cm, sedangkan ukuran buah leunca kurang dari 1 cm.
Keduanya memang termasuk keluarga terung-terungan. Plek sama mulai dari divisi, sub divisi, sampai tribus, sama-sama termasuk Solaneae, dan genus Solanum. Baru berbeda pada spesies, leunca yang di Wikipedia tertulis dengan nama Ranti atau bobosa, atau makoi atau black nightshade atau terung hitam mempunyai nama Solanium nigrum L.
Sedangkan Takokak yang menurut Suci di Medan dikenal dengan nama rimbang atau cempokak, di Wikipedia lebih banyak lagi namanya yaitu: tekokak, terung pipit, turkey berry serta mini eggplant, spesiesnya bernama Solanum torvum
Beda lainnya? Kulit buah leunca lebih mengkilap dibanding takokak. Ketika masak, buah leunca akan berwarna ungu sedangkan buah takokak masak berwarna kekuningan, mirip terung hijau yang matang pohon.
Manfaat Leunca Bagi Kecantikan
Menurut wiki juga, buah takokak bisa jadi alat kontrasepsi untuk pria lho. Caranya mudah banget, yaitu dengan mengonsumsi takokak selama 40 hari maka kaum pria akan mengalami inaktif sperma. Kerena bersifat temporer/sementara, kesuburan akan kembali saat konsumsi takokak dihentikan.
Lha tiap hari makan takakok apa enggak bosen ya?
Nah jika takokak bermanfaat sebagai alat kontrasepsi, maka leunca mempunyai khasiat bagi kecantikan. Penyebabnya per 100 gram leunca, selain mengandung 49 kkal, 8,1 gram karbohidrat, 0,5 gram lemak, dan 4,7 gram protein, juga terdapat kandungan:
- Zat besi : 6,1 mg
- Vitamin A : 79 mcg
- Vitamin C : 40 mg
- Vitamin B1 : 0,1 mg
- Kalsium 210 mg
- Seng : 0,6 mg
- Fosfor : 34 mg
Bisa terlihat bahwa leunca memiliki kombinasi vitamin C, vitamin A dan zat besi, sehingga bermanfaat bagi kecantikan sebagai berikut:
- Menjaga Kesehatan Kulit. Kandungan vitamin C yang terkandung dalam leunca dapat menjaga kesehatan kulit karena memiliki sifat antioksidan yang dapat mencegah terjadinya kerusakan pada sel-sel kulit. Jadi paham penyebab kulit mojang Parahyangan mulus dan cerah ya?
- Merawat Kesehatan Mata. Kandungan vitamin A yang terkandung dalam leunca bermanfaat bagi kesehatan mata.
- Meregenerasi Kulit. Buah leunca mengandung B1 dan C yang berfungsi meregenerasi kulit, dengan cara menangkal radikal bebas yang menyebabkan kulit kusam, penuaan dini, dan menimbulkan flek hitam.
- Menjaga Kelembaban Kulit. Buah leunca bisa diolah menjadi minyak esensial yang berfungsi sebagai zat pembangun ceramid yaitu asam linoleat (linoleic acid). Berguna sebagai pelembab kulit dan meredakan jerawat ringan.
Resep Leunca Tongkol Suwir
Sadar harus mengubah pola makan sehat, beberapa tahun lalu saya mulai menerapkan food combining, yaitu dengan mengganti protein hewani dengan protein nabati, atau tidak menyatukan protein hewani dengan karbohidrat, serta memperbanyak sayur dan buah.
Tapiii…., saya belum terbiasa mengonsumsi tempe, tahu, oncom (protein naabati) dengan berbagai macam olahan. Kurang maknyus jika hanya digoreng. Hingga akhirnya teringat oseng oncom yang pernah dibuat almarhum ibunda.
Kayanya bakal enak nih apabila dicampur leunca. Sekali memasak, dapat deh sayuran dan protein nabatinya. Sayangnya oncom gak selalu ada di tukang sayur. Kepaksa deh menggantinya dengan tempe.
Ketika mulai mulai bosan, saya mengganti oncom/tempe dengan suwiran tongkol (yang ini gak boleh ditiru oleh pegiat food combining ya 😀😀 ) karena selain selalu ada di tukang sayur, juga sudah matang, sudah dibuang durinya dan sudah dipotong-potong. Biasanya tukang sayur menjual dalam kemasan berisi beberapa potong ikan tongkol.
Dibawah ini saya tulis resepnya, silakan pilih mau dicampur oncom, tempe atau suwiran ikan tongkol.
Ups di daerah Anda gak ada leunca ya? Ganti aja dengan takokak atau terung bulat yang dipotong-potong, sama lezatnya kok.
Resep Leunca Tongkol Suwir
Bahan:
- ¼ kg leunca yang telah disiangi dan dicuci bersih
- 200 gram (1 pak) pindang tongkol/tempe/oncom
- 1 ikat daun kemangi (siangi, ambil daun mudanya saja)
Bumbu:
- 10 buah cabai merah
- 10 butir cabai rawit (boleh skip jika tak suka pedas)
- 5 siung bawang merah
- 3 siung bawang putih
- 1 buah tomat
- ½ sdt terasi bakar (bisa diskip jika gak suka)
- ½ sendok makan gula jawa/aren
- 1 sendok teh garam
- 3-4 sendok makan minyak goreng untuk menumis
Cara membuat:
- Goreng ikan tongkol, kemudian suwir-suwir. Jika memakai tempe/oncom, potong kotak-kotak kemudian goreng hingga berwarna keemasan. Angkat, sisihkan.
- Iris-iris tipis bawang merah, bawang putih, cabai merah dan cabai rawit, dan tomat.
- Panaskan minyak dalam pan/wajan/penggorengan, tumis bawang merah dan bawang putih sampai harum dan layu, kemudian baru tambahkan cabai merah, cabai rawit, tomat dan terasi.
- Tambahkan suwiran tongkol/tempe/oncom dan leunca ke dalam tumisan bumbu, aduk rata. lanjutkan dengan menambah garam dan gula.
- Koreksi rasa. Apabila telah sesuai selera, masukkan daun kemangi, campur sebentar, angkat dan sajikan.
Resep Pencok Leunca
Lalapan merupakan salah satu rahasia Mojang Parahyangan mempunyai kulit mulus dan cerah. Karena vitamin yang dikandung lalapan masih utuh, tidak demikian halnya ketika sayuran dipanaskan.
Menurut hellosehat.com, ketika terkena panas dalam waktu lama makan vitamin C dan B, secara otomatis akan pecah dan rusak. Misalnya tomat yang akan kehilangan 10 % vitamin C-nya jika dipanaskan pada suhu 87 derajat celcius selama 2 menit saja
Karena itulah saya gak lama-lama menumis (resep Tongkol Suwir Leunca di atas) atau malah memilih mengonsumsi leunca dalam keadaan mentah.
Sebetulnya resep ini saya dapat untuk mengolah pencok kacang Panjang, namun kemudian merambah pencok leunca yang ternyata gak kalah lezat.
Resep Pencok Leunca
Bahan:
- ¼ kg leunca yang telah disiangi dan dicuci bersih
- 4 siung bawang putih
- 4 buah cabai rawit merah
- 5 buah cabai merah
- 2 cm kencur
- 1 sdt gula merah
- ½ sdt terasi bakar
- ½ sdt garam
Cara membuat:
- Iris tipis bawang putih, cabai rawit dan cabai merah untuk mempermudah proses proses pengulekan.
- Ulek bawang putih, cabai rawit, cabai merah, terasi, kencur, gula merah dan garam hingga halus, kemudian tambahkan leunca. Ulek kasar, sajikan.
Baca juga
Resep Bakso Sapi Yummy, Ternyata Semudah Itu!
Ngemil Sehat? Cobalah Chocolate Peanut Butter Banana Bread yang Lezat ini
Aku juga makan leunca ini pas d rumah adek iparku d GerLong
ReplyDeleteKalo d sby, kayaknya ga ada yg sebangsa leunca ini.
Endeuss klo diolah dgn ciamik yaaa
Kalau leunca saya tahunya pas sudah tinggal di Jakarta, tukang sayur kadang bawa, kalau enggak ya beli pas ke pasar. Karena pernah tinggal di Sumut dulu saya kira sama dengan takokak, ternyata beda. Seringnya makan leunca oncom, karena dulu tetangga sebelah rumah asli Sunda jadi sering dibagi. Kalau leunca tongkol belum pernah makan. Kreatif nih Ambu, jadi penasaran makan
ReplyDeleteIdem mbak, daku juga belum pernah coba leunca dengan tongkol.
DeleteSepertinya memang perlu dicoba, biar jadi hidangan yang istimewa
Mpo kurang suka leunca , papa suka tuh. Biasanya beli cuma 1000 sama oncom 2000. Jadi deh buat makan sama nasi panas
ReplyDeleteDi daerah Saya SumSel adanya Rampai, sama apa beda ya dengan Leunca?
ReplyDeleteBiasanya dimasak dengan tauco ditambah ikan atau protein laik
leunca ini paling banyak ketemu di Bandung pas aku makan di warung makan khas Sunda gitu.. Nikmatnya karena bisa dikreasikan jadi berbagai jenis mulai dari sambal atau ditumis gitu ya.
ReplyDeleteDi sini, di Buton Tengah sepertinya saya belum pernah melihat leunca ini. Saya jadi penasaran deh pengen cicipi leunca juga
ReplyDeleteAku walaupun asalnya dari Sumatera Utara ambu, tetapi lidahnya sudah lama bersahabat dengan makanan sunda. Leunca enak banget atuh. Apalagi leunca oncom+ teri medan+ cabe rawit merah + nasi hangat, mantaps...lupakan dulu berat badan
ReplyDeleteSalam: Dennise Sihombing
Banyak manfaatnya ternyata ta baru tau juga🥰 kalau dirumah biasanya kutumis bareng oncom atau buat sambal baloda udang leunca.. enak banget bisa nambah nasi terus
ReplyDeleteSiap nih resepnya kebetulan baru beli keunca tadi
Leunca enak memang. Kalau sama mendiang mamaku rimbang ini dibuat bareng sambal atau gulai. Jadinya makin gereget lagi, tapi ya gitu daku hanya bagian makannya aja yang bisa haha
ReplyDeleteWah, ini info menarik ya, Ambu.
ReplyDeleteBahwa takokak bermanfaat sebagai alat kontrasepsi. Karena biasanya yang dituntut untuk bersusah-susah KB adalah pihak perempuan. Coba kalau laki-laki tahu dan rutin konsumsi takokak, maka pengendalian kelahiran bisa dilakukan secara alami.
Makan nasi dengan aneka pilihan lauk leunca di atas udah komplit banget tuh kandungan gizinya. Saya penasaran sama leunca tongkol suwir, disantap dengan nasi hangat duh..khawatir bakal nambah terus.
ReplyDeleteLeunca, aku baru dengar nih. Kayak buah sayur lumay ya, Ambu. Terus kalau takokok di tempat kami namanya buah rimbang. Kalau aku search di google ada yang menyebutkan terung belanda. Wkwk.. Katanya bagus buat kesehatan mata. Dan baru tau juga ternyata bisa buat kontrasepsi pria yah. Hahaa... Aku suka banget sayur takokok ini. Sering aku temui di pinggiran jalan kalau mau ke kebun. Sepertinya disini juga banyak yang nggak suka. Padahal disambal campur udang, direbus buat lalapan, digulai santan, enak semua itu. Favorit ku banget. Hehe
ReplyDeleteDuh duuuh, beberapa kali ke Bandung saya kemana aja sampe ngga pernah dengan apalagi nemu leunca??
ReplyDeletePadahal kalau udah diolah dengan campuran lain bisa jadi saya mau makannya. Cempokak yang pahit aja kalau udah dicampur daun ubi tumbuk ga pake pilih2 langsung kunyah semua...hehee
Ambu, terimakasih BL nya yaah 🤗
Pantesaaannn yg namanya orang BDG tuh glowiiinggg bgt dah kulitnya
ReplyDeleteParasnya ayu rupawan.
Ini yaahhh salah satu tipsnyaaa 😆👍
Aku sering masak leunca pake oncom mbak. Favorit bgt klo udh makan itu nasi anget bakalan siap2 bures. Ahaha.
ReplyDeleteDi tempatku belum pernah nemu Leunca, Ambu. Sepertinya memang lebih banyak digunakan orang sunda buat lalapan atau sayur-sayuran yang dimasak jadi lauk. Kalau manfaatnya sebanyak itu, pasti bikin kulit jadi lebih mulus dan sehat ya. Pantesan banyak yang bilang orang sunda awet muda, makanannya sayuran yang kaya nutrisi.
ReplyDeleteSaya baik leunca maupun takokak menanamnya. Sepulangnya dari merantau, mata saya kan minus, tapi saya suka malas pakai kacamata. Saya selalu konsumsi takokak. Dilalap gitu aja atau cukup direbus jadikan camilan. Agak pahit tapi udah terbiasa sih
ReplyDeleteDisamping rumah ada nih pohon takokak. Kalo orang jawa nyebutnya adalah 'CEMPOKAK", enak nih disayur tumis sama ebi.
ReplyDeleteBtw, saya baru tahu kak kalo Takokak ini sangat bagus untuk menyembuhkan pegal-pegal di sendi, atau radang sendi/asam urat. Coba aja deh makan takokak ini pasti badan bugar.
Kalau di Malang ada yang namanya pokak mbak, tapi kata suami pokak itu beda dengan leunca. Padahal menurut saya ya sama aja, bulat-bulan kecil hijau hehehe....
ReplyDeleteDulu pas kuliah di bandung, sering nemu pas belanja ke pasar. Ibu kos juga sering masak. Tapi saya nggak pernah mencicipi gimana rasanya walau sering ditawari.
Saya pertama ngerasain leunca karena dimasakin sama suami, balado teri + leunca. Ternyata enak hehehe
Aku tuh kenal leunca sejak pindah Bogor bund. Pas makan masakan warteg kok enak. Cuma aku jarang nemu di kang sayur. Belum bisa mengolah dan memasaknya juga tapi suka banget makanan yang ada leunca-nya dicampur oncom kek gtu. Duh jadi laper nih pas banget komennya di jam makan siang hahahaha.
ReplyDeleteAku nggak kenal leunca. Tapi aku kenal cempokak. Kalau di rumah bilangkan pokak. Tapi aku nggak doyan. Kalau memang ada kemiripan kayaknya aku juga bakal nggak doyan leunca. Tapi khasiatnya buat kecantikan oke banget sih.
ReplyDeleteIbukku dulu dicocol Aja pakai sambel mba... Ebelum pernah nih tongkol suwir pake lenca jadi mau coba deh, biasanya kucampur oncim dan undang
ReplyDeleteSelamat siang ambu,
ReplyDeleteJujur baru tahu loh bedanya leunca dengan tekokak. Berarti aku belum pernah makan. Yang selama ini kalau buat tauco dengan tekokak, lebih kasar teksturnya. Ini masih termasuk keluarga terong-terongan ya? btw leunca cari di pasar tradional ada gak yaaaa... banyakan sih tekokak kudapat
Salam: Dennise Sihombing
Salut banget sama urang Sunda yang makan sayur dan buah selalu.
ReplyDeleteAku agak kaget pas baru pindah Bandung, Ambu.. Karena yang namanya leunca ini di Jawa gak ada (atau aku yang gak tau ya..?)
Jadi pas dihidangkan sebagai lalap, aku kaget, aku pikir kersen. Hihii..
Alhamdulillah,
Semakin sering makan bareng temen-temen semakin gak asing sama masakan Sunda dan iya nih, Ambu.. Kalau di campur sama suwiran tongkol, semakin mantul!
Selama ini saya kira leunca sama dengan takokak. Karena memang mirip. Di sini namanya takokak. Kadang dimasak jadi botok sayur dan rasanya enak.
ReplyDeleteTernyata beda ya.